Niat dan tata cara mandi wajib atau mandi junub harus dipahami oleh setiap muslim yang taat. Pasalnya, seorang muslim harus bisa membersihkan atau menyucikan diri mereka dari hadats besar.
Ada beberapa kondisi yang menyebabkan seseorang dianggap dalam keadaan berhadats besar sehingga diwajibkan dia untuk melakukan mandi wajib, salah satunya adalah haid untuk kaum wanita.
Menjadi seorang perempuan merupakan hal yang unik dan istimewa karena banyak hal yang dimilikinya dibandingkan laki-laki, salah satunya adalah haid atau menstruasi. Kondisi ini terjadi merupakan salah satu proses saat dinding Rahim mengalami peluruhan karena tidak terjadi pembuahan (ovulasi). Hal ini menunjukkan bahwa pada satu periode anda sedang tidak hamil.
Ketika seorang wanita muslimah mengalami haid, maka ada beberapa hal yang tidak boleh dilakukan olehnya, seperti sholat, puasa, berhubungan intim, dan lain sebagainya. Setelah haid, bagi seorang muslimah tentunya diharuskan mandi wajib untuk membersihkan diri dari hadats besar.
Hukum Mandi Wajib Setelah Haid
Setelah haid wanita muslimah harus melakukan mandi wajib untuk melakukan berbagai aktivitas ibadah lainnya, seperti sholat, puasa, dan lain sebagainya. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
Artinya : “Dan jika kamu junub, maka mandilah.” (QS. Al Maidah : 6).
Selain itu, terdapat juga pada Al Quran Surat Al Baqarah ayat 222 yang berbunyi :
Artinya : “Mereka bertanya kepadamu tentang haid. Katakanlah :”Haid itu adalah suatu kotoran”. Oleh sebab itu hendaklah kamu menjauhkan diri dari wanita di waktu haid, dan janganlah kamu mendekatu mereka, sebelum mereka suci. Apabila mereka telah suci, maka campurilah mereka itu di tempat yang diperintahkan Allah kepadamu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri.” (QS. Al-Baqarah : 222).
Lantas, bagaimana tata cara mandi wajib yang benar setelah menstruasi? Untuk lebih jelasnya mari kita simak ulasan tentang tata cara mandi setelah haid berikut ini :
-
Membaca Niat
Tata cara mandi wajib setelah haid yang pertama adalah dengan membaca niat yang bisa dilakukan dalam hati maupun secara lisan. Adapun niat mandi wajib setelah haid adalah sebagai berikut :
“Nawaitu ghusla liraf’il hadatsil akbar minal haidil fardlon lillahi ta’ala”
Artinya : “Sengaja aku niat mandi besar untuk menghilangkan hadas besar dari haid fardhu karena Allah Ta’ala”.
-
Menggunakan Wewangian
Usai membaca niat, anda siapkan kapas yang dilumuri wewangian atu parfum yang tidak mengandung alkohol. Lalu, bersihkan kemaluan anda dengan kapas yang sudah diberi parfum.
Hal ini dijelaskan dalam sebuah hadits Nabi yang ditanya oleh seorang wanita anshor. “Bagaimana aku mandi dari haid?. Beliau menjawab : “Ambillah sepotong kapas yang dilumuri dengan minyak wangi lalu bersihkan dengan itu. “Membersihkan kedua telapak tangan siram atau basuhlah dengan tangan kiri dengan menggunakan tangan kanan dan sebaliknya serta diulangi hingga 3 kali.
-
Mandi Dengan Air Bersih
Setelah menggunakan wewangian, anda mandi dengan menggunakan air bersih. Mandi wajib ini sama dengan mandi seperti biasanya, namun diwajibkan untuk mencuci rambut atau keramas dengan menggunakan shampo agar bersih dan wangi.
-
Menyiram dan Membersihkan Seluruh Anggota Tubuh
Setelah itu, bersihkan seluruh anggota tubuh. Pastikan seluruh anggota tubuh tersiram air serta bersihkan, termasuk pada bagian-bagian yang tersembunyi maupun lipatan seperti dibawah kemaluan, badan bagian belakang, ketiak, dan sela-sela jari kaki.